Itu Rakitan Hub Belakang adalah studi kasus sempurna dalam upaya tanpa henti dari teknik otomotif untuk mencapai keselamatan yang lebih baik, pengurangan bobot, dan perawatan yang disederhanakan. Evolusinya dari sistem multi-komponen dasar menjadi unit canggih dan terintegrasi dikategorikan menjadi tiga generasi utama, masing-masing mewakili lompatan signifikan dalam desain dan fungsionalitas.
Memahami “Generasi” ini (sering disebut sebagai Gen 1, Gen 2, dan Gen 3) sangat penting bagi teknisi profesional dan pemilik kendaraan yang berpengetahuan, karena setiap jenis memerlukan proses perbaikan dan pemasangan yang berbeda.
Itu Gen 1 design represents the first step toward unitizing the wheel bearing. It was primarily developed to replace the older, high-maintenance arrangement of two individual, separate bearings (like the traditional tapered roller bearings) that required manual greasing and careful preload adjustment.
| Fitur | Deskripsi |
|---|---|
| Struktur | Unit bola kontak sudut atau bantalan rol dua baris yang telah diberi pelumas sebelumnya. |
| Flensa | Tidak ada flensa terintegrasi. Itu bearing is a compact, self-contained cartridge. |
| Instalasi | Membutuhkan a tekan-fit prosedur. Bantalan ditekan ke dalam buku jari kemudi, dan hub terpisah kemudian ditekan melalui lintasan dalam bantalan. |
| Integrasi ABS | Cincin sensor ABS biasanya a komponen terpisah —cincin nada atau cincin encoder—yang dipasang secara eksternal atau diintegrasikan ke dalam salah satu segel. |
| Pemeliharaan | Pemeliharaan-free (disegel seumur hidup). Setelah dipasang, tidak dapat dibongkar, dilumasi, atau disetel. |
Poin utama: Itu Gen 1 Rear Hub Assembly provided a maintenance-free bearing unit, but its installation was complex, requiring specialized tools to press the components without damaging the internal bearing elements.
Itu Gen 2 design was created to simplify the mounting process, particularly for non-driven (freely rotating) axles, which are common on the rear of many front-wheel-drive vehicles.
| Fitur | Deskripsi |
|---|---|
| Struktur | Itu double-row bearing features an integrated mounting flange. |
| Flensa | Satu flensa terintegrasi. Flensa ini menempel langsung pada suspensi kendaraan (knuckle atau rumah gandar). |
| Instalasi | Pemasangan bergelang atau dibaut. Itu bearing unit is bolted to the chassis side, and the separate hub is pressed in or bolted to the unit. The single flange greatly simplifies alignment. |
| Integrasi ABS | Sensor ABS atau cincin encoder sering terjadi diintegrasikan ke dalam segel atau bagian belakang flensa tunggal. |
| Keuntungan | Mengurangi kerumitan selama pemasangan, karena beban awal bantalan diatur dari pabrik. Sering digunakan pada as roda belakang yang tidak digerakkan. |
Itu Gen 3 design is the most advanced and widely used Rakitan Hub Belakang saat ini, khususnya untuk gandar yang digerakkan (di mana tenaga disalurkan ke roda) tetapi juga semakin meningkat untuk gandar yang tidak digerakkan karena kesederhanaannya. Ini mewakili unit mekatronik yang terintegrasi penuh.
| Fitur | Deskripsi |
|---|---|
| Struktur | Satu unit lengkap yang bantalan, hub, dan sering kali sensornya merupakan satu kesatuan. |
| Flensa | Dua flensa terintegrasi. Satu flensa dibaut ke buku jari suspensi (cincin luar tidak berputar), dan flensa kedua dibaut ke roda/rotor (cincin dalam berputar). |
| Instalasi | Kesederhanaan yang nyata. Itu entire unit is a single, pre-torqued, pre-loaded piece that bolts directly onto the vehicle. This eliminates the need for pressing components and significantly reduces installation errors. |
| Integrasi ABS | Sensor kecepatan ABS atau encoder magnetik adalah terintegrasi penuh ke dalam unit, sering kali dihubungkan melalui rangkaian kabel dan steker. |
| Keuntungan | Kemudahan penggantian maksimum, kekakuan struktural tertinggi, dan integrasi sempurna dengan sistem keselamatan elektronik modern (ABS, TCS, ESP). |
Itu evolution continues beyond Gen 3, with some manufacturers developing what could be called Gen 4 (or the X-Tracker style). These newer designs focus on even higher load capacity and stiffness, often achieved by integrating the Constant Velocity (CV) joint directly with the bearing unit for driven wheels, further reducing complexity and weight while improving vehicle handling and fuel efficiency.
Apakah Anda ingin menjelajahi tantangan instalasi spesifik dan alat yang diperlukan untuk mengganti salah satu generasi perakitan hub ini?